StzVFfONkVNub08QOzjWYWjFBVFoGv8oxXyAe1jn
Bookmark

Bangun Hurun Beach Resort Pesawaran Investasi Rp 360 Miliar


BeritaDelapan.id, PESAWARAN – Investor dan jaringan hotel kelas dunia, JW Marriot, sedang mendirikan hotel dan resort di Desa Hurun, Kecamatan Telukpandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung. 

Nilai investasi hotel ini tak tanggung-tanggung, mencapai Rp 360 miliar.


Hotel tersebut bernama Hurun Beach Resort.


JW Marriott dikenal luas sebagai jaringan hotel berkelas internasional yang di Indonesia telah hadir di beberapa kota, seperti di Jakarta, Surabaya, dan Medan.


Kehadiran JW Marriott di Lampung menurut informasi yang beredar bermitra dengan pengusaha lokal.


Dengan mengambil posisi di tepi pantai tak jauh dari Pantai Mutun, Hurun Beach Resort kemungkinan besar akan membidik segmen pariwisata, terutama di sekitar Teluk Lampung dan kawasan Bakauheni.


Dony, yang mewakili Kadis PM-PTSP Pesawaran Singgih Pebrianto, menjelaskan, hotel dan resor itu dibangun di lokasi dengan luas sekitar 5 hektare. Bangunan hotel itu dikontruksi dengan enam tower yang semuanya menghadap ke laut.


Selain itu, terdapat fasilitas villa, kolam renang, dan fasilitas umum lainnya di hotel ini. Jumlah kamar yang akan dibangun sebanyak 160 unit.


"Saat ini progres pembangunan mencapai 38 persen," kata dia.


Ia melanjutkan jika kemungkinan bangunan hotel tersebut akan selesai tahun 2022.


Sedangkan terkait persyaratan izin pendirian hotel ini, dikatakan Dony sudah lengkap.


Di antaranya, izin lokasi, izin lingkungan, tanda daftar usaha pariwisata, dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Untuk, IMB-nya telah dikeluarkan sejak 22 Januari 2021.


"Persyaratan pembangunan sudah lengkap," tuturnya.


Dia berharap, keberadaan hotel skala internasional ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di sekitar.


Dony menuturkan, sesuai Perda No 6 Tahun 2019 tentang Rencana Tata Ruang, daerah pesisir Kecamatan Teluk Pandan ditetapkan sebagai kawasan pariwisata.


Hotel ini, menurut dia, dapat menjadi pendukung pariwisata dan berdampak positif bagi pertumbuhan UKM di Kecamatan Teluk Pandan.


Pantauan Tribun, Rabu sore, proses pembangunan hotel tersebut masih terus berjalan.


Sejumlah para pekerja masih melakukan pembangunan hotel yang saat ini baru terlihat dua tower, dengan masing-maisng tower setinggi delapan lantai.


Sejumlah alat berat dan alat bantu teknis juga berada di lokasi. Para pekerja juga sedang bekerja. Beberapa di antaranya tengah mengoprasionalkan alat-alat berat.


Namun, Tribun belum bisa melihat lebih jauh lagi. Kepala Keamanan, Tolib, tak mengizinkan Tribun memasuki wilayah proyek.


"Kami tidak bisa mengizinkan karena memang dari atasan kami tidak mengizinkan. Selanjutnya harus koordinasi dulu," kata Tolib.


Kabar Baik


Anggota DPRD Pesawaran Aria Guna mengungkapkan, kehadiran hotel dengan investor JW Marriott ini menjadi kabar baik bagi Bumi Andan Jejama.


"Perekonomian masyarakat sekitar bakal berdampak positif. Sektor-sektor lain bisa bangkit di kawasan pariwisata itu," jelasnya.


Ia mengatakan, ketika ada hotel sekelas internasional di kawasan wisata maka infrastruktur bakal terbuka di sana.


"Setidaknya dengan hadirnya hotel dari JW Marriot, daya jual wisata pesisir pantai Pesawaran menjadi luar biasa, baik domestik maupun internasional," ungkap Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Pesawaran ini.


Aria mengaku turut berbangga dengan adanya hotel berkelas di daerah pesisir Pesawaran.


Hal ini menandakan adanya harapan besar tentang akan maju dan berkembangnya aspek pariwisata di Pesawaran.


Ia pun berharap, masyarakat Pesawaran tidak hanya jadi penonton.


Masyarakat harus dilibatkan dan menjadi pelaku ekonomi di tengah berkembangnya pariwisata Pesawaran.


"Khusus hotel yang akan berdiri megah itu, harapannya dapat menyerap tenaga dari warga sekitar yang sesuai dengan kompetensinya. Sehingga kehadiran hotel dari JW Marriot dapat mengurangi jumlah pengangguran masyarakat sekitarnya," bebernya.


Terus Menggeliat


Terpisah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Lampung mengungkapkan jika bisnis perhotelan di Lampung bakal terus menggeliat. Terlebih didukung potensi pariwisatanya yang semakin beragam.


Saat ini saja, PHRI Lampung memiliki data jika kondisi hotel berbintang di Lampung ada sekitar 3.200 room.


Belum termasuk di Grand Mercure dengan 400 room nantinya yang masih terus dibangun di Jalan Raden Intan, Bandar Lampung dan hotel dengan investor JW Marriot di Pesawaran dengan 160 room.


"Kita lihat sebelum pandemi (bisnis perhotelan) bisa berjalan dengan baik. Dengan 3.200 room, MPI atau market penetration index (cara mengukur tingkat hunian) rata-rata di hotel bintang sebesar 60 persen, jadi memang suatu iklim investasi yang cukup menggembirakan, cukup bagus," Friandi Hendrawan, Rabu malam.


Friandi menilai tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan munculnya berbagai tempat penginapan lainnya karena Lampung ke depan potensinya semakin bagus.


Termasuk dalam hal ini membutuhkan kehadiran resort atau vila-vila baru di daerah-daerah strategis.


Terlebih belum banyak pilihan resort di Lampung. Baru ada beberapa seperti Tegal Mas dan Kalianda Resort.


Dengan animo orang untuk ke Lampung yang semakin tinggi dan akses transportasi yang semakin mudah, 

menurutnya akan kurang jika tidak ada kehadiran hotel baru baik itu berupa city hotel maupun resort.


"Terlebih pariwisatanya semakin bagus. Kalau tidak diganggu pandemi, saat ini harusnya tengah booming, menuju masa emasnya pariwisata Lampung," kata Friandi.


"Saya pikir dengan 4.000 (room) hotel bintang pun tidak menjadi masalah. Justru jadi tambahan yang bervariasi. Terlebih kita juga masih kekurangan varian hotel (berkonsep) resort," imbuh dia.


Sampai tingkatan 5.000 room hotel di Lampung, menurutnya juga masih menjadi angka ideal karena prospek Lampung yang bagus tadi.

0

Posting Komentar