serta Kabupaten Lampung Selatan dan juga Kepala Kantor Wilayah Bank Indonesia (BI) Lampung Budiharto Setyawan hadir juga Direktur Utama Bank Lampung, Presley Hutabarat.
Sulam jelujur adalah Kerajinan tangan warisan yang berasal dari transmigrasi pertama di Indonesia pada tahun 1905 di Provinsi Lampung,
tepatnya di Kabupaten Pesawaran dan mengunakan bahan baku kain strimin dan benang katun pewarnaan alam dibuat oleh 130 pengrajin dari 8 kelompok yang tesebar di Desa Sungai Langka dan Desa Negeri Katon.
Riana Sari Arinal menyatakan, bahwa untuk menciptakan produk kerajinan tangan Sulam Jelujur menjadi produk yang menarik dan berkualitas perlu sentuhan inovasi dari tangan-tangan kreatif dari pengrajin.
Selain itu tak hanya kwalitas dan kreatifitas pengrajin, peran serta dan dukungan dari pemerintah daerah, stakeholder, dan masyarakat sangat diharapkan.
“Selain kualitas dan kreatifitas pengrajin, peran dan dukungan Pemerintah daerah, stakeholder, dan masyarakat sangat dibutuhkan melalui regulasi, dukungan permodalan, pelatihan, penguasaan teknologi, serta pemasaran yang berbasis digitalisasi,” kata Riana Sari Arinal.
Menurut pendapatnya, dengan dilaunchingnya Sulam Jelujur ini, merupakan langkah awal kita untuk memajukan hasil kerajinan tangan UMKM lokal agar dapat diterima dan dikenal luas secara internasional.
“Dengan dilaunchingnya Sulam Jelujur ini merupakan langkah awal kita untuk memajukan hasil kerajinan tangan UMKM lokal agar dapat diterima dan dikenal luas oleh masyarakat bukan saja di kabupaten tetapi dikenal di seluruh nusantara bahkan mancanegara,” imbuhnya.
Bahkan, dengan di launchingnya Sulam Jelujur ini memberikan dampak positif bagi ekonomi secara luas kepada masyarakat sekitar, membuka lapangan pekerjaaan dan meningkatkan perekonomian daerah.
Ia juga mengajak kepada seluruh stakeholder terkait untuk selalu bersinergi dan berinovasi bersama demi kemajuan Dekranas dan UMKM khususnya di Kabupaten Pesawaran.
Dilain sisi, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona menyampaikan, bahwa akan ada beberapa khasanah wastra yang akan di launching dalam waktu dekat ini.
Karena, ini demi mendukung kebijakan-kebijakan dari Gubernur Lampung dan melestarikan kebudayaan untuk mewujudkan visi rakyat Lampung Berjaya.
“Semoga Sulam Jelujur ini dapat membawa dampak ekonomi kreatif semakin maju dan tentunya menjadi tulang punggung Provinsi Lampung khususnya Kabupaten Pesawaran,” kata Dendi.
Sementara, Ketua Dekranasda Kabupaten Pesawaran, Nanda Indira Dendi mengatakan, bahwa Sulam Jelujur telah terkenal hingga mancanegara dan beberapa hasil kerajinannya sudah dipamerkan di beberapa negara.
“Sebenarnya sebelum di launching ini, Sulam Jelujur sudah sampai di Kroasia, Belanda serta di Afrika dan merupakan suatu kebanggaan untuk mendukung Provinsi Lampung kedepannya,” ungkapnya.
Dirinya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Riana Sari Arinal selaku Ketua Dekranasda Provinsi Lampung dengan selalu mendukung setiap langkah dalam memajukan kerajinan disetiap Kabupaten dan Kota khususnya dikabupaten Pesawaran.
“Mari bersama-sama kita menggali lagi potensi-potensi yang ada di setiap Kabupaten dan Kota untuk membuat lampung lebih berjaya,” ajaknya.
Pasca acara launching, Ketua Dekranasda Lampung didampingi Bupati Dendi menebar benih ikan di kolam taman Andan Jejama dan mempraktekan cara membuat sulam jelujur dengan dipandu langsung oleh para pengrajin.
Untuk diketahui, Di acara ini juga dipamerkan beberapa hasil kerajinan sulam jelujur dengan berbagai bentuk dan corak, seperti kain, pakaian, hiasan dinding dan lainnya,
semuanya dibuat oleh para perajin dari Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan dan Desa Negeri Katon Kecamatan Negrikaton.
Posting Komentar