Pembuatan film yang berlokasi di Pesawaran Lampung tersebut dalam rangka melaksanakan uji kompetensi koreografi pendidikan oleh para mahasiswa Pendidikan Seni Tari Unila.
Mahasiswa program studi (prodi) Seni Tari FKIP Unila angkatan 2020, Desta Riski Yuwanda, mengatakan alasan mengambil latar film di Pesawaran Lampung karena rekomendasi dan saran dari dosen.
“Selain itu juga lokasi di Pesawaran pun sesuai dengan konsep koreografi dari proyek pembuatan film tersebut,” ungkap Desta, Jumat (9/12/2022).
Sehingga, lanjut Desta, terdapat dua dari 17 kelompok mahasiswa yang akhirnya memilih membuat proyek film berlatar di Kecamatan Kedondong dan Kecamatan Padang Cermin.
Desta menjelaskan, kedua karya film tersebut memperlihat latar belakang keindahan alam dan unsur budaya.
“Dua tempat tersebut berada di lokasi wisata Air Terjun Sinar Tiga di Kecamatan Padang Cermin dan unsur budaya pada rumah adat Lampung di Kecamatan Kedondong,” terangnya.
Desta menuturkan, dalam pembuatan film tersebut melibatkan puluhan orang dari kalangan pelajar.
“Dalam setiap adegannya kami melibatkan kalangan pelajar dari tingkat SMA, SMP dan SD,” kata dia.
Lanjut Desta, pembuatan film yang berjalan lancar tersebut terciptalah dua judul dari lokasi yang berada di Bumi Andan Jejama.
“Film itu berjudul Guwai Munyai dan Putri Liom,” ujarnya.
Desta menerangkan, film tersebut akhirnya ditayangkan di CGV Transmart di Bandar Lampung pada 7 Desember 2022 lalu.
Sementara Wakil Dekan 3 FKIP Unila Hermi Yanzi, mengapresiasi hasil proyek yang dilaksanakan oleh para mahasiswa.
Hermi menuturkan, semua karya yang telah dibuat merupakan proyek fim yang mengagumkan.
“Ini merupakan bentuk implementasi dari dunia industri dan usaha yang melibatkan mahsiswa di dalamnya,” ungkap Hermi.
Hermi berharap agar mahasiswa yang terlibat dari proyek pembuatan film tersebut mampu menciptakan karya yang lebih baik dan inspiratif.
Posting Komentar