Pesawaran, beritadelapan.id - Pemerintah Kabupaten Pesawaran, sangat konsen dalam melakukan berbagai macam upaya dan mengeluarkan berbagai terobosan untuk mengurangi angka kemiskinan.
Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan, sejak tahun 2016 Kabupaten Pesawaran memiliki trend positif dalam setiap tahunnya untuk mengentaskan angka kemiskinan yang ada di Bumi Andan Jejama.
Dendi Ramadhona menegaskan, pada tahun 2022 ini Pemkab Pesawaran menjadi kabupaten nomor dua terbaik di Provinsi Lampung dalam penurunan angka kemiskinan yang mencapai 1,26%.
“Di tahun 2021 angka kemiskinan kita 15,11% kemudian di akhir tahun ini menurut data angka kemiskinan kita di 13,85%, dan kita menjadi kabupaten penurunan terbanyak kedua di Provinsi Lampung terkait dalam upaya penurunan angka kemiskinan,” ujarnya.
Menurutnya, untuk mengurangi angka kemiskinan pihaknya telah memiliki berbagai macam program yang telah dijalankan, mulai dari menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesempatan usaha bagi kelompok miskin, serta menjalin kerja sama dengan lembaga sosial yang ada.
“Kita juga bekerja sama dengan BAZNAS Pesawaran, untuk melindungi masyarakat kurang mampu dari ketidakberdayaannya melalui inovasi Program Berkah Benar Berkat Bapa Siji yang terdiri atas Pemberian Beras Sedekah, Bedah Rumah, kemudian Bedah rumah layak sehat, serta Bantuan Pangan Kaum Duafa Siap Saji bagi masyarakat yang kurang mampu,” ujarnya.
Sejalan dengan hal tersebut, tingkat pengangguran di Kabupaten Pesawaran juga mengalami penurunan dari angka 4,64% ke 4,19%, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan peningkatan kualitas SDM di tahun berikutnya menjadi tantangan bagi Kami untuk terus berupaya memaksimalkan serapan tenaga kerja sehingga kedepan angka pengangguran dapat mencapai kondisi minimal.
“Seiring dengan peningkatan ekonomi masyarakat, angka inflasi di Kabupaten Pesawaran juga masuk kategori terkendali pada angka 2,13 (merujuk data inflasi Kota Bandar Lampung, Lokus Survey BPS terdekat) yang artinya bahwa harga barang dan jasa cukup terkendali sehingga masyarakat kalangan menengah ke bawah tidak terlalu terpengaruh terhadap kenaikan harga barang dan jasa yang terjadi di pasaran. Pun dari sisi pemerataan pendapatan yang diukur berdasarkan Indeks Gini menunjukkan capaian yang baik pada angka 0,299, yang berarti bahwa tingkat ketimpangan pendapatan penduduk cukup rendah sehingga disparitas antar jenjang kesejahteraan masyarakat berada pada level yang merata. Sejalan dengan perkembangan perekonomian daerah, Pendapatan per kapita yang dicirikan terhadap Nilai PDRB dan Jumlah penduduk menunjukkan tren peningkatan hingga mencapai 23,86 juta per tahun,” imbuhnya.
Sektor pertanian berkontribusi paling besar terhadap perekonomian daerah, menunjukkan kinerja yang baik pada sisi perkembangan Nilai Tukar Petani (NTP). Sebelum Pandemi Covid-19, NTP berada pada angka 102,51, sempat mengalami penurunan ke angka 94,73 ketika Pandemi melanda, saat ini pada Tahun 2021 kembali pulih pada angka 101,22.
“Kedepan Pemerintah Kabupaten Pesawaran akan terus berupaya untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah sehingga berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat, peningkatan daya saing daerah, dan pemerataan pembangunan,” pungkasnya. (BD/C45)
Posting Komentar