BeritaDelapan.ID - Lampung - Tabik Puuun...Riana Sari Arinal bersama Kepala Sekolah, Guru dan Siswa/Siswi SMUN 2 Bandar Lampung dalam kegiatan Siger Donor Darah Goes to School
Menjadikan Donor Darah sebagai pola hidup sehat, bukanlah hal
mudah..
Pengalaman saya sendiri, saya dan saudara–saudara saya pertama kali dalam hidup kami menjadi pedonor
darah saat ayah kami harus dirawat di rumah sakit dan membutuhkan tindakan
transfusi darah pada tahun 2010. alhamdulillah .. ayah kami terselamatkan.
Saat itu darah transfusi yang dibutuhkan ayah saya tidak ada stock nya di unit donor darah PMI,
sehingga kami walaupun sudah pasti secara sukarela menjadi pedonornya, tetap
saja disebut pedonor darah pengganti dan untungnya berhasil. Setahun kemudian,
pada tahun 2011 ..saya mengikuti suratan takdir saya, bergabung di PMI Provinsi
Lampung sebagai Pegawai.
Singkat cerita, Ketua PMI Provinsi Lampung saat ini, dalam
rangka meningkatkan stok darah di PMI pada awal masa kepengurusannya beliau
melaunching program SIGER ( Saatnya Bergerak Untuk Rakyat ) Donor Darah yang
menyasar pada pedonor darah masyarakat umum dan Aparatur Sipil Negara. Pada tahun 2023 ini sasaran utama gerakan
Siger donor darah adalah para pedonor darah
pemula, yaitu para pedonor darah berusia
mulai dari 17 tahun dengan nama program ”Siger Donor Darah Goes to school”
Kegiatan Siger Donor Darah di SMUN 2 Bandar Lampung.
Saat menulis ini, saya penasaran, sejenak menghubungi rekan
sesama pegawai PMI Provinsi Lampung menanyakan, berapa jumlah total Pedonor
darah Sukarela tahun 2022 lalu dan berapa jumlah totalnya sekarang. Jawaban
yang saya dapat,data tahun 2022 tercatat Donor Darah sukarela (DDS) : 46.005, Donor Darah Pengganti (DDP): 543
dan pada bulan Januari 2022 (DDS) : 5948, (DDP): 41. Semoga saya tidak
dibilang lebay ya..
Seandainya program ini berjalan terus, bahkan didukung untuk dapat menjadi pilot
project nasional, akan banyak nyawa yang
dapat diselamatkan.. bahkan generasi muda kita pun auto selamat, bebas narkoba
dan sehat jiwa raga. Mengapa demikan? karena untuk mendonorkan darah harus melewati
check kesehatan, mulai dari berat badan, tekanan darah, tingkat HB dan
sebagainya. Begitu pun darah yang sudah
diambil dari pedonor, masih harus melewati rangkaian test uji saring lagi utk
memastikan darah tersebut aman dan sehat untuk ditransfusikan kepada penerima.
Kalau seorang calon pedonor darah bisa
melewati check kesehatan pada tahap awal mendonorkan darah, sudah dapat
dipastikan kalau dia sehat , bukan?. Gerakan Siger donor Darah ini, saya
bayangkan kedepannya mungkin akan menginspirasi untuk dikembangkan menjadi program lain yang menyasar pada kegiatan
kemanusiaan generasi muda kita. Masya
Allah tiba–tiba begitu besar harapan saya pada generasi muda kita. Sesuai
dengan apa yang didengungkan pendiri bangsa ini… generasi muda harapan bangsa.
Dibalik Meningkatnya angka donor darah sukarela, selain
karena ingin beramal ibadah ternyata juga ada peran sponsor atau hadiah yang
menjadi motivasi orang mendonorkan darah, atau sekedar supaya bisa punya foto
keren di medsosnya, hehehe... Menurut saya sih sah-sah saja.. ambil positifnya,
setidaknya hidup mereka bermanfaat bagi orang banyak.
“Melalui Kegiatan ini (Donor Darah) diharapkan dapat menumbuhkan rasa empati
dalam diri anak muda untuk berbagi, membantu sesama dengan setetes darah” Riana Sari Arinal. (NR)
Posting Komentar